air bandung


PDAM TIRTAWENING BANDUNG AKAN MEMASANG 10.000 SAMBUNGAN

Bandung, 17/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening selaku pemasok air bersih Kota Bandung saat ini dihadapkan dengan berbagai persoalan seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan air bersih dan air kotor yang merupakan fakta yang tak terbantahkan.

“Sehingga akan semakin banyak warga Kota Bandung yang mendapat air bersih,” katanya sesaat setelah memimpin upacara peringatan HUT PDAM yang ke-36 di lapangan upacara PDAM Tirtawening, Jl. Badak Singa No.10 Bandung (16/12).

Dalam rangka perbaikan, PDAM mempunyai “Business Plan” yang disusun setiap 5 tahun sekali, dan tiap tahun PDAM mempunyai “Business Plan” yang harus dicapai, mulai dari cakupan pelanggan sampai tingkat kebocoran. “PDAM harus mulai mematok target cakupan pelayanan menjadi 67% untuk air bersih dan 60% untuk air limbah dengan menambah 10.000 sambungan baru setiap tahunnya, terutama untuk mencapai target pelayanan air bersih 80% dan air kotor 70% seiring program mdg's tahun 2015,” katanya.

PDAM Harus Bisa Tingkatkan Cakupan Pelayanan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung di usianya yang ke-36 tahun harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Di samping menekan angka kehilangan air, PDAM pun harus bisa meningkatkan cakupan pelayanan air bersih dan air kotor mengingat pertumbuhan penduduk di Kota Bandung cukup tinggi.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda dalam peringatan HUT ke-36 PDAM Kota Bandung di kantor PDAM Kota Bandung, Jln. Badaksinga, Kamis (16/12). Saat ini, kata Ayi, cakupan pelayanan air bersih PDAM baru mencapai 66% dan pelayanan air limbah 58% dari jumlah penduduk melalui perpipaan 33% dan penyedotan septic tank 25%. Di samping itu, PDAM juga harus terus menekan angka kehilangan air yang saat ini masih cukup besar. "Tingkat kehilangan air juga harus menjadi perhatian PDAM. Saat ini, tingkat kebocoran air di PDAM kota Bandung sendiri masih di atas angka 33%, bahkan tahun 2009 angkanya mencapai 42%. "Ada di antaranya yang memang karena usia pipa PDAM yang sudah tua, tapi banyak juga yang diakibatkan pencurian serta oknum PDAM yang nakal," jelas Jaja.

Ke depan, tambah Jaja, PDAM harus bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam waktu dekat, PDAM akan membangun jaringan pipa air kotor yang disalurkan ke saluran pengolahan air limbah di Bojongsoang.